Saat ini, tersedia berbagai variasi minuman dan makanan manis lengkap dengan macam-macam topping. Makanan dan minuman kekinian tersebut jadi santapan yang pas untuk menemani segala aktivitas. Di balik manfaatnya yang bisa membuat mood kita bagus, nggak jarang kita dibuat kalap hingga mengonsumsi secara berlebihan tanpa memperhitungkan asupan gula yang masuk. Padahal, konsumsi gula berlebihan bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya bikin kita jadi merasa mudah lelah, sering menguap, merasa tak bertenaga bahkan hanya untuk melakukan aktivitas ringan seperti jalan kaki, sulit fokus pada pekerjaan, atau merasa energi tubuh cepat habis.
Menurut American Heart Association, untuk mewujudkan konsumsi makanan sehat, batasan konsumsi gula harian pada perempuan adalah 100 kalori atau 25 gram, setara dengan 6 sendok teh dan pada laki-laki 150 kalori atau 36 gram, setara 9 sendok teh. Sedangkan dalam sebuah donat yang dilengkapi topping terkandung 27 gram gula. Dalam minuman kopi berasa, terkandung 45 gram gula dan dalam segelas es teh manis terkandung sekitar 35 gram gula. Terlihat bahwa minuman dan makanan manis yang dijual di pasaran memiliki kandungan gula yang melebihi batas konsumsi harian. Maka dari itu, nggak heran jika kita bisa terpapar dampak negatif konsumsi gula berlebih, salah satunya merasa mudah lelah.
Konsumsi makanan manis atau makanan yang mengandung gula dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan produksi energi secara cepat dalam tubuh. Hal ini membuat metabolisme tubuh bekerja lebih cepat untuk mengolah gula tersebut. Namun, setelah gula tersebut habis diolah oleh proses metabolisme yang cepat, tubuh mengalami penurunan energi drastis, yang akhirnya menimbulkan rasa lemas, ngantuk, dan lelah. Lonjakan energi yang tidak stabil ini membuat tubuh merasa kewalahan dan sulit mempertahankan tingkat energi yang konsisten sepanjang hari.
Makanan dan minuman tinggi gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tajam. Untuk mengatasi lonjakan ini, pankreas memproduksi lebih banyak hormon insulin yang berfungsi untuk membawa gula dari darah ke dalam sel-sel tubuh. Proses ini tidak hanya membantu menurunkan kadar gula darah, tetapi juga dapat menyebabkan fluktuasi besar yang membuat tubuh merasa lemas. Penurunan kadar gula darah yang cepat setelah lonjakan dapat membuat tubuh menjadi tidak berenergi dan lelah.
Hormon insulin yang diproduksi dalam jumlah besar akibat konsumsi gula berlebih juga dapat meningkatkan produksi protein triptofan dalam tubuh. Triptofan kemudian memengaruhi produksi serotonin di otak. Serotonin adalah neurotransmitter yang mengatur siklus tidur dan bangun, serta suasana hati. Produksi serotonin yang meningkat akibat konsumsi gula dapat membuat tubuh merasa lemas dan ngantuk, karena serotonin juga berperan dalam membuat tubuh merasa relaks dan siap untuk tidur.
Konsumsi gula berlebihan dapat memengaruhi kualitas tidur. Lonjakan energi sementara bisa mengganggu pola tidur alami, menyebabkan insomnia atau tidur kurang nyenyak. Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat membuat kita merasa lelah sepanjang hari.
Demikianlah penjelasan tentang konsumsi gula berlebih yang memengaruhi energi tubuh. Jika kamu merasa mudah lelah, mungkin sudah waktunya mengevaluasi pola makan, khususnya makan makanan manis. Meskipun gula dapat memberikan dorongan energi sementara, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan kelelahan dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Dengan mengurangi asupan gula dan memilih makan makanan sehat, kamu bisa meningkatkan energi dan merasa lebih segar sepanjang hari. Jadi, mulai sekarang, perhatikan konsumsi gulamu dan nikmati hidup yang lebih sehat dan berenergi!
June 7
© PT Teman Sehat Sejahtera, Indonesia